Saat kita mengalami masalah dengan orang lain dan kita ingin mencari jalan keluar, mungkin kita bingung bagaimana cara diskusi dengan yang bersangkutan karena kita takut menyakiti hati orang lain.
Atau mungkin saat kita tahu orang lain melakukan kesalahan dan kita ingin menegurnya, bisa jadi kita mengurungkan niat kita karena tidak mau menyakiti hati orang itu.
Di sinilah peran komunikasi asertif, kita bisa menyampaikan pendapat dan keluh kesah kita tanpa menyinggung perasaan orang, dan tentunya jalan keluar bisa didapat tanpa adanya konflik yang lebih besar.
Komunikasi asertif adalah cara berkomunikasi dimana kamu bisa menyampaikan pendapat dan sudut pandangmu secara jelas tanpa menyinggung orang lain baik secara verbal ataupun nonverbal.
Dengan komunikasi secara asertif, kamu bisa mengurangi konflik dan meningkatkan hubungan pribadi, serta membangun kepercayaan dirimu.
Baca juga: Etika dasar dan beberapa manfaatnya
Ciri-ciri komunikasi asertif
Komunikasi asertif melibatkan apa yang kamu sampaikan melalui kata-kata dan juga sinyal nonverbal, meliputi:
~ Kontak mata yang baik menunjukkan kalau kamu memperhatikan
~ Postur percaya diri yang menunjukkan kamu nyaman dan kuat di posisimu.
~ Jujur dan terbuka, menyampaikan pendapatmu tanpa manipulasi dan menipu
~ Pesan yang jelas yang disampaikan dengan akurat tentang apa yang ingin kamu katakan
~ Positif, bahasa yang tidak mengancam yang tidak mencoba menyalahkan atau mempermalukan orang lain
~ Kata-kata hormat yang mengakui perasaan orang lain
Manfaat komunikasi asertif
Kamu bisa mendapat banyak manfaat dengan berkomunikasi secara asertif, diantaranya:
~ Merasa percaya diri
~ Mencapai tujuanmu
~ Memiliki self esteem yang kuat
~ Merasa dihormati
~ Menciptakan hubungan yang kuat dan positif
~ mengurangi stress
~ Melindungi batasanmu
~ Mengurangi kecemasan
~ Meningkatkan keterampilan untuk menghindari konflik
~ Image diri yang lebih positif
~ Kesehatan yang lebih baik
Baca juga: Atasi kecanduan gadget dengan digital detox
Cara berkomunikasi asertif
1. Perhatikan bahasa tubuh
Komunikasi tidak hanya sekedar kata-kata yang kamu ucapkan, melainkan termasuk gestur tubuh, mimik wajah, dan nada suara.
Bahasa tubuh yang kita pilih sangat memengaruhi bagaimana orang lain menerima apa yang kita katakan.
Cobalah untuk berdiri tegak dengan cara yang lurus namun santai, pertahankan kontak mata, dan jaga tubuh tetap terbuka dengan tangan yang tidak bersilangan. Ini akan menunjukkan rasa hormatmu baik ke lawan biacara mu maupun diri sendiri.
2. Gunakan kata "aku"
Mengawali kalimat dengan "kamu" akan terlihat seperti kamu menilai atau menyerang dan membuat orang lain bersikap defensif. Jika kamu memulai dengan "saya", kamu akan lebih fokus pada perasaanmu dan pengaruh perilaku mereka terhadapmu.
contohnya "aku merasa [perasaanmu] saat [tindakan mereka] karena [alasanmu], yang aku mau/butuh [pendapat/solusimu]".
Baca juga: Yakin self healing kamu sudah benar?
3. Tetap pada fakta
Fokus pada fakta yang ada daripada membiarkan perasaanmu menyebabkan kamu berspekulasi tentang motif orang lain.
Dengan tetap fokus pada fakta, Percakapan akan fokus pada hal-hal yang bisa diatasi saat ini dan mencari solusi yang menguntungkan semua orang.
Pada saat yang sama, Menjaga fokus pada apa yang kamu ketahui sebagai kenyataan membantu meminimalkan emosi negatif yang bisa muncul dari spekulasi tentang motif orang lain.
4. Tanyakan pendapat orang lain
Komunikasi yang sehat adalah komunikasi yang berjalan dua arah. Artinya, tidak hanya kamu yang menyampaikan pendapat, melainkan juga lawan bicaramu.
Secara tidak langsung kamu menunjukkan rasa hormat tentang pemikiran orang lain saat kamu mempertimbangkan perspektif mereka.
Kamu bisa menanyakan pendapat orang lain setelah kamu selesai menyampaikan pendapatmu.
5. Jangan langsung menyalahkan
Saat orang lain menyampaikan pendapat dan kamu ingin menyanggahnya, hindari kata-kata yang terkesan menyalahkan secara langsung. Melakukan hal ini hanya akan membuat mereka tidak suka denganmu.
Saat kamu ingin menyanggah, kamu bisa mengatakan "menurutku lebih baik seperti ini" atau "mungkin lebih tepat seperti ini", lalu tanyakan pendapatnya tentang apa yang baru kamu katakan agar bisa menemukan jalan tengahnya.
6. Lebih spesifik
Sampaikan apa yang ada dipikiranmu dengan lebih spesifik, hal ini untuk menghindari kesalah pahaman dan konflik yang tidak diinginkan.
Misalnya temanmu butuh bantuanmu tapi kamu tidak bisa membantunya karena pekerjaanmu yang belum selesai dan tidak bisa ditinggal, Jangan hanya mengatakan "aku tidak bisa", sampaikan dengan lebih lengkap " maaf aku tidak bisa, pekerjaanku belum selesai dan tidak bisa ditinggal".
Penutup
Dengan kamu menerapkan komunikasi secara asertif, kamu tidak hanya bisa menghindari kesalah pahaman dan konflik yang lebih besar. Kamu juga bisa mempererat hubunganmu dengan orang lain, dan kamu juga dipandang sebagai orang yang positif.
references:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar