Merasa tidak bisa lepas dari gadget padahal sadar kalau punya kewajiban lain? Selalu menghabiskan waktu berjam-jam di sosial media?
Berdasarkan hasil dari "National Library of Medicine", presentase penggunaan internet secara global meningkat 7 kali lipat dari 6,5% menjadi 43% antara tahun 2000 dan 2015. Perilaku kecanduan handphone juga semakin meningkat. Di tahun 2012, laporan dari Time Mobility Poll, 84% orang tidak bisa menjalani satu hari pun tanpa gadget mereka. Sekitar 206 hasil survei yang diterbitkan menunjukkan bahwa 50% remaja dan 27% orang tua merasa kecanduan handphone.
Detox atau detoksifikasi merupakan berbagai cara yang kamu lakukan untuk menghilangkan racun yang ada di dalam tubuh, dan memerlukan jangka waktu tertentu.
Sedangkan digital detox mengacu pada periode waktu tertentu untuk lepas dari teknologi seperti ponsel, tv, tablet, komputer, game console, dan media sosial.
Digital detox sering dilihat sebagai cara untuk fokus berinteraksi sosial di kehidupan nyata tanpa gangguan.
Baca juga: Cara meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan emosional
Dampak buruk penggunaan teknologi digital
1. Mengurangi perhatian
Meskipun hubungan antara penggunaan teknologi dan masalah perhatian perhatian belum diketahui dengan pasti, namun hal ini mungkin disebabkan oleh pergeseran perhatian yang berulang-ulang dan multitasking yang bisa mengganggu fungsi eksekutif.
Selain itu, orang yang terus-menerus menggunakan teknologinya punya lebih sedikit kesempatan untuk interaksi secara offline dan membiarkan otak istirahat dalam mode default.
2. Gangguan kecerdasan emosional dan sosial
Sebuah hipotesis dari University of California, Los Angeles mengatakan bahwa remaja praremaja yang dibatasi media berbasis layar memiliki lebih banyak peluang untuk interaksi tatap muka, yang akan meningkatkan kemampuan mereka mengenali isyarat emosional dan sosial nonverbal.
Saat pada masa pertumbuhan, otak akan sangat mudah dibentuk. Menghabiskan banyak waktu dengan media digital berarti menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berkomunikasi tatap muka.
Baca juga: Yakin self healing kamu sudah benar?
3. Masalah tidur
Para peneliti menemukan bahwa penggunaan media elektronik di tempat tidur memiliki efek buruk pada pola tidur dan suasana hati. Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa 70% orang memeriksa sosial media saat berada di tempat tidur, dan 15% orang menghabiskan lebih dari satu jam di sosial media saat berada di tempat tidur.
Penggunaan sosial media saat berada di tempat tidur pada malam hari meningkatkan kemungkinan terjadinya kecemasan, insomnia, dan durasi tidur yang lebih pendek.
4. Dampak buruk pada perkembangan kognitif dan otak
Penelitian telah meneliti efek paparan media terhadap perkembangan otak. Dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 8-12 tahun, lebih banyak menatap layar dan lebih sedikit waktu membaca dikaitkan dengan penurunan konektivitas otak antara wilayah yang mengontrol pengenalan kata, kontrol bahasa, dan kognitif.
Baca juga: Memahami emosi: kunci menuju diri sendiri
5. Membuatmu merasa FOMO
FOMO adalah ketakutan untuk melewatkan pengalaman yang dialami orang lain. Konektivas yang terjadi terus-menerus bisa memperparah ketakutan ini.
Setiap kali kamu melihat postingan tentang kehidupan orang lain, kamu mungkin merasa hidupmu kurang menarik dibandingkan hidup mereka.
FOMO juga bisa membuatmu terus-menerus memeriksa gadget karena takut akan melewatkan teks, DM, atau postingan yang kamu rasa penting.
Tanda-tanda kamu perlu melakukan digital detox
- Merasa cemas atau stress jika tidak bisa menemukan ponsel.
- Selalu terdorong memeriksa ponsel setiap beberapa menit.
- Merasa tertekan, cemas, atau marah setelah menghabiskan waktu di sosial media.
- Takut kehilangan sesuatu jika tidak memeriksa ponselmu.
- Kesulitan berkonsentrasi pada satu hal tanpa memeriksa ponselmu.
- Sering begadang atau bangun pagi hanya untuk bermain ponsel.
Baca juga: Self rutin buat kamu lebih sehat
Manfaat digital detox
Saat kamu mencoba lepas dari gadgetmu dan fokus pada interaksi di dunia nyata, kamu akan merasakan:
- Fokus yang meningkat.
- Stress yang berkurang.
- Kualitas tidur yang lebih baik.
- Hubungan yang meningkat.
- Punya banyak waktu untuk melakukan hal yang kamu sukai.
Cara melakukan digital detox
Melepaskan diri dari perangkat bisa bermanfaat bagi kesehatan mentalmu, namun digital detox tidak harus lepas total dari ponsel atau perangkat teknologi lainnya. Yang terpenting adalah menetapkan batasan dan memastikan kamu menggunakan perangkat dengan cara yang menguntungkan, bukan merugikan kesehatan emosional dan fisikmu.
1. Realistik
Melakukan digital detox secara total mungkin ingin kamu coba, terputus sepenuhnya dengan gadget bisa memberimu kesegaran dan kebebasan. Namun kenyataannya tidak semua orang bisa meninggalkan koneksi digital, apalagi yang benar-benar mengandalkan koneksi digital untuk bekerja, sekolah, atau kewajiban lainnya.
Kuncinya adalah melakukannya sesuai jadwal. Kalau kamu membutuhkannya saat siang hari untuk bekerja atau yang hal lain, kamu bisa melakukan digital detox di malam hari, tentukan waktu saat kamu ingin lepas dari gadgetmu, dan nikmati waktu itu tanpa hal-hal seperti media sosial, WhatsApp, youtube, dan lain-lain.
2. Tetapkan batasan
Menetapkan batasan pada jenis dan waktu koneksi yang akan kamu hadiri membantu memastikan kamu bisa menikmati aktivitas dunia nyata yang sepenuhnya bebas dari gangguan digital.
Kamu bisa membatasi penggunaan digital pada saat:
- Saat makan, terutama saat makan dengan orang lain.
- Saat kamu bangun atau akan tidur.
- Saat kamu mengerjakan suatu pekerjaan atau hobi.
- Saat menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga.
3. Hapus gangguan
Cara lain untuk melakukan digital detox adalah dengan mematikan semua notifikasi di handphonemu.
Banyak aplikasi media sosial seperti facebook, instagram, twitter, pinterest, dan situs berita lainnya yang mengirimkan notifikasi. Kamu mungkin akan merasa terbantu ketika meninggalkan handphone meskipun dalam waktu singkat.
Penelitian telah menemukan bahwa kehadiran perangkat seluler, walaupun kamu tidak menggunakannya secara aktif, akan menurunkan tingkat empati dan menurunkan kualitas percakapan saat berinteraksi dengan orang lain, fenomena ini disebut dengan 'iphone effect'.
Selain hal di atas, beberapa ide ini mungkin bisa kamu pertimbangkan untuk dicoba:
- puasa digital: Coba tinggalkan semua perangkat digital dalam waktu singkat, misalnya sehari atau sampai satu minggu.
- detoksifikasi spesifik: Kalau satu aplikasi, game, situs, atau alat digital lainnya menyita terlalu banyak waktumu, fokuslah untuk membatasi penggunaan aplikasi bermasalah tersebut.
- Detoksifikasi sosial media: Fokus untuk membatasi atau bahkan menghapus penggunaan sosial media untuk jangka waktu tertentu.
Penutup
Mungkin kamu masih bisa merasa kesulitan saat melakukan detoks digital, saat itu terjadi, cobalah untuk meminta bantuan orang lain, tetap sibuk dengan aktivitas lain, keluar rumah, buat jurnal untuk melacak progresmu dan menulis pemikiranmu tentang pengalaman itu.
Meskipun terasa sulit, hal ini akan menjadi sangat berharga. Hal ini bisa membantumu memahami hubunganmu dengan perangkat selulermu dan menjadi lebih sadar dengan aktivitas dan pengalamanmu yang lain.
references: